Jarang Ditampilkan, Pementasan Ketoprak Dapat Antusiasme Warga

Ketoprak kemanukan
Pementasan seni ketoprak di balai desa Kemanukan Kecamatan Bagelen.

BAGELEN-Warga Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen antusias mendatangi kantor balai desa setempat, Sabtu (8/6/2024). Mereka ingin melihat dari dekat pementasan kesenian ketoprak yang jarang sekali dimainkan.

Ya, dibandingkan jenis kesenian lain seperti kuda kepang, karawitan dan hadroh serta ande-ande lumut, keberadaan ketoprak seakan hampir tenggelam. Padahal sebenarnya bentuk seni peran ini telah ada di Kemanukan sejak dahulu kala.

“Boleh dibilang kami membangkitkan. Tapi memang akhir-akhir sudah agak sering dipentaskan, paling tidak setahun sekali di momen tertentu,” kata Kepala Desa Kemanukan, Nur Wijiyanto.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Dikatakan, pemain dan pengrawit yang terlibat dalam pementasan itu merupakan warga Kemanukan dengan latar belakang pekerjaan dan usia yang beragam. Mereka amat antusias untuk bisa menguasai dan kembali mementaskan jenis kesenian tersebut.

“Memang ada berapa peran dan pengrawit dari luar, tapi sebagian besar adalah warga kami sendiri, ” imbuh Nur Wijiyanto.

Menurut Nur, selama ini di balai desa terdapat seperangkat gamelan. Alat ini kerap digunakan latihan oleh beberapa kelompok masyarakat dan perangkat desa.

Baca Juga :  Dalang Ki Sunarpo Guno Prayitno Pungkasi Pentas Hiburan Rakyat dan Pituruh Expo 2024

“Melihat karawitan yang sudah berjalan baik, kami berpikir untuk menghidupkan ketoprak,” tambahnya.

Adapun lakon yang dibawakan dalam pementasan itu adalah Beranak dalam Kubur.

Tokoh masyarakat Kemanukan, Ngadino Sugeng Wibowo menceritakan kesenian ketoprak sangat berjaya di tahun 1970an. Bahkan pernah mementaskan ketoprak dengan penonton yang sangat banyak.

“Waktu itu untuk bisa nonton itu harus beli karcis. Tapi yang nonton tetap banyak,” kata Ngadino yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Kemanukan ini.

Tapi secara perlahan kesenian ini mengalami kemunduran dan jarang tampil lagi. Hal ini dikarenakan kelir yang menjadi latar belakang panggung dipinjam dan tidak pernah dikembalikan.

Pementasan yang bertajuk Pentas Budaya dan Bazzar UMKM ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Purworejo Yophi Prabowo yang datang bersama istri serta Camat Bagelen Sigit Kurniawan Saputro. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *